Nats : Ibrani 11 : 1
Dalam Ibrani Iman Paulus mengatakan iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.Kata-kata ini mungkin yang juga menjadi dasar kita untuk mengimani Yesus Kristus sebagai juruslamat dan Tuhan kita yang hidup.
Sejak zaman Perjanjian Lama, kehadiran Yesus sebagai penyelamat umat manusia sebenarnya memang sudah dinubuatkan. Ada banyak sekali kitab-kitab Perjanjian Lama yang menuliskan tentang kehadiran sosok Kristus sebagai sang juru selamat ribuan tahun sebelum Dia dilahirkan ke dunia.
Nubuatan tentang kedatangan Yesus ini, diimani oleh bangsa Israel sebagai rencana kedatangan Mesias dalam kehidupan mereka. Hanya sayang, ketika nubuatan Yesus itu benar-benar terjadi ternyata banyak bangsa Yahudi tak menyadari, bahkan mereka tak percaya bahwa Sang Mesias sudah hadir.
Beruntunglah kita kemudian bisa tahu soal kebenaran penggenapan nubuatan Yesus dari Alkitab.
Berikut ini kita akan coba memaparkan apakah Yesus yang dinubuatkan dalam Perjanjian Lama benar-benar menggenapi nubuatan itu atau sebaliknya apakah nubuatan Yesus di Perjanjian Lama belum tergenapi seperti yang dipercayai kaum Yahudi. Berikut kita lihat beberapa ayat Perjanjian Lama tentang Yesus yang tergenapi dalam Perjanjian Baru yang berhasil penulis rangkum dari beberapa sumber.
Kitab Kejadian 3 : 15 yang berbunyi, "Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."
Banyak hamba Tuhan yang menafsirkan bahwa dalam kitab Kejadian ini, Tuhan sudah menubuatkan tentang akan hadirnya seorang Mesias (yakni Yesus) yang berasal dari keturunan Hawa untuk menghancurkan kepala ular (kuasa Iblis) sebagai penggenapan karya penebusan manusia dari dosa yang dibuat Adam dan Hawa.
Sebagai bentuk dari penggenapan Kejadian 3 : 15 ini, terjawab secara gamblang dalam proses penyaliban Yesus di bukit Golgota (bukit Tengkorak) seperti yang dapat kita baca dalam Yohanes 19 : 17 yang berbunyi , "Sambil memikul salib-Nya, Ia pergi ke luar ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: Golgota. Proses penyaliban Kristus di bukit ini merupakan salah satu penggenapan Kejadian 3 : 15 bahwa keturunan Hawa, yakni Yesus telah menghancurkan kepala iblis di bukit itu.
Menurut, Teolog Mathew Henry, tempat itu disebut Golgota, Tempat Tengkorak karena biasanya orang Yahudi melemparkan tengkorak dan tulang belulang orang mati, terutama kepala para penjahat yang telah dipenggal karena tempat ini dianggap najis. Namun yang menarik, tempat ini diperkirakan sebagai tempat pertama Adam dan Hawa melakukan dosa dan juga tempat dimana Abraham akan mengorbankan Ishak.
Nubuatan tentang Yesus lainnya dalam Perjanjian Lama terdapat dalam kitab Yesaya 53 yang merupakan nubuat tentang kematian dan kebangkitan Kristus. Seperti dalam Yesaya 53 : 7 yang berbunyi, “dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian” serta Yesaya 53 : 9 yang berbunyi, ”Orang-orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat”.
Dua ayat ini kemudian benar-benar digenapi oleh Yesus dalam proses penyaliban hingga penguburan diriNya seperti yang tertuang dalam Matius 27 : 12 yang berbunyi, "Kristus, anak domba Allah, tetap bungkam selama penderitaannya." dan proses penguburan Yesus di antara orang berdosa juga tergambar jelas dalam Matus 27 : 38 yang berbunyi, "Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan dan seorang di sebelah kiri-Nya."
Tak hanya itu, penulis kitab Mazmur bahkan secara gamblang telah menubuatkan kata-kata yang akan diucapkan Yesus di masa-masa terakhir hidupnya yang tercatat dalam kitab Mazmur 22 : 1 yang berbunyi, ”Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?”. Dan menariknya ucapan ini sama persis seperti yang diungkapkan Yesus pada saat akhir hayatnya. Hal ini terangkum dalam kitab , Matius 27:46 yang berbunyi, "Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?
Dan ada banyak sekali nubuatan Perjanjian Lama tentang Yesus yang diungkapkan seperti Mazmur 22 : 6 -8 yang berbunyi, ”Semua yang melihat aku mengolok-olok aku, mereka mencibirkan bibirnya, menggelengkan kepalanya: ”Ia menyerah kepada Tuhan; biarlah Dia yang melepaskannya; biarlah Dia yang meluputlkannya” . Hal ini kemudian digenapi ketika orang-orang Israel menghina Yesus dan mengolok-oloknya (Luk. 23:35; 8:53); mereka menggelengkan kepala mereka (Mat. 27:39), dan mengatakan hal ini ketika Yesus disalib (Mat. 27:43).
Berdasarkan uraian-uraian di atas, banyak sekali nubuatan tentang Yesus di Perjanjian Lama yang tergenapi dalam Perjanjian Baru, hanya apakah kemudian kita bisa mengimaninya secara benar atau tidak tergantung kita sendiri, Tuhan Yesus Memberkati!(TW)
No comments:
Post a Comment