Thursday, 14 April 2016
Hati-hati Gunakan Mulutmu
Nats : Amsal 18:21
Masih ingat kisah Musa yang tidak bisa masuk dalam Tanah Perjanjian karena dia marah besar kepada bangsa Israel. Kemarahan yang keluar dari mulut seorang Musa, membuat dirihnya hanya bisa melihat Tanah Perjanjian tanpa pernah menginjakkan kaki di sana.
Ini juga yang ingin diungkapkan kitab Amsal 18 : 21 kepada kita. Kita ini mengatakan, "Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa yang suka menggemakannya, akan memakan buahnya" atau "The tongue has the power of life and death, and those who love it will eat its fruit".
Seperti pepatah terkenal, "Mulutmu adalah harimaumu", artinya sembarangan berbicara bisa berakibat menghancurkan diri sendiri. Memang melatih berkata yang baik itu tidak mudah apalagi harus berbicara kepada orang yang membuat kita kesal atau marah. Tetapi kalau kita mau terus melatihnya pasti bisa.
Saya termasuk orang yang gampang marah. Saya suka kerja yang cepat. Jadi kalau ada yang salah sedikit atau terlambat, itu bisa membuat saya gusar dan marah.
Setiap saya mau marah biasanya saya berdoa kepada Tuha n agar Tuhan memberikan saya ketenangan supaya tidak marah dan saya diingatkan firman Tuhan di 1 Petrus 4:7, "Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa."
Ya, betul. Dengan ketenangan kita bisa meredakan amarah kita. Saya juga pernah mendengar ada yang mengatakan kalau suka marah-marah akan cepat bertambah tua, tetapi orang yang suka tersenyum akan awet muda. Saya suka sekali pernyataan itu dan saya ingin menjadi awet muda dengan banyak tersenyum.
Saya ingin menuliskan sebuah perenungan yang sangat bagus sekali, "Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.
Ia harus menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik, ia harus mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya. Sebab mata TUHAN tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada permohonan mereka yang minta tolong, tetapi wajah TUHAN menentang orang-orang yang berbuat jahat." (1 Petrus 3:10-12).
Kalau kita lihat di dunia politik, bisnis, perekonomian, agama dan masyarakat saat ini sangat langka sekali menemukan orang yang jujur, berbuat baik dan mau mengusahakan perdamaian. Adanya saling menyikut, memfitnah, menjelek-jelekkan teman sendiri apalagi lawannya dan selalu membuat onar atau perpecahan.
Sebelum kita menjelek-jelekkan orang lain, marilah kita bercermin terlebih dahulu, apakah kita sudah lebih baik, sudah lebih suci, sudah lebih bermurah hati, sudah lebih sabar atau sudah sempurna sehingga pantas menjelekkan orang lain? Ingatlah perenungan kita hari ini bahwa mulut kita itu dapat menentukan hidup dan mati kita di kemudian hari.
Sama seperti yang diungkapkan Paulus dalam Efesus 4:29 bahwa “janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.”
Jadi mulai sekrang pergunakanlah mulutmu dengan benar. Jangan gunakan untuk hal yang sia-sia. Tuhan Yesus Memberkati. (Erika Rintjap)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment