Tuesday, 5 April 2016

Kebahagiaan Versi Yesus


Nats : Matius 5:3-12
Banyak orang mengatakan kesuksesan itu identik dengan “berada di atas rata-rata”. Menurut penilaian saya kesuksesan itu identik dengan memiliki kebahagiaan.
Kebahagiaan yang saya maksud di sini bukanlah seperti pikiran kebanyakan orang. Kebahagiaan yang saya maksud di sini adalah mengutip apa yang Tuhan Yesus sendiri katakan di Matius 5:3-12 yang saya kelompokkan ke dalam 9 kategori.

  1. Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah................”
  2. Berbahagialah orang yang berdukacita.....................”
  3. Berbahagialah orang yang lemah lembut.................”
  4. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran.............”
  5. Berbahagialah orang yang murah hatinya.......................”
  6. Berbahagialah orang yang suci hatinya.........................”
  7. Berbahagialah orang yang membawa damai................”
  8. Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran............”
  9. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan difitnahkan segala yang jahat.
Mengapa saya menyatakan kesuksesan itu identiik dengan memiliki kebahagiaan yang seperti dikatakan oleh Tuhan Yesus. Karena kebahagiaan sejati bukan terletak kepada banyaknya harta yang kita miliki, tingginya jabatan atau pendidikan kita atau status sosial kita karena semua itu tidak ada artinya kalau kita tidak memiliki pribadi Yesus sendiri.
Adapun saya akan membahas lebih detil kesembilan hal tersebut satu persatu di tulisan yang mendatang.
Yang harus kita mengerti terlebih dahulu bagaimana langkah awal untuk memeroleh sukses dan kebahagiaan itu adalah dengan menyadari satu konsep bahwa di dalam Yesus Kristus kita adalah ciptaan baru. Yang lama sudah berlalu. Yang baru sudah datang (2 Korintus 5:17).
Apa itu ciptaan baru? Artinya dosa kita sudah diampuni. Hidup kita sudah ditebus dengan lunas dan harga yang sangat mahal yaitu melalui kematian-Nya di atas kayu salib.
Ciptaan baru menunjukkan bahwa kita sedang didesain ulang untuk suatu rencana indah bagi kerajaan-Nya. Jadi semua cara berpikir dan cara kerja kita yang lama yang mengandalkan kekuatan diri sendiri atau mengandalkan orang lain sudah tidak bisa kita pakai lagi untuk melakukan pekerjaan yang sedang Tuhan siapkan bagi kita saat kita sudah menjadi ciptaan baru dalam Kristus.
Waktunya untuk memulai pekerjaan kita sebagai ciptaan baru dalam Kristus adalah saat ini, sekarang juga. Jangan keraskan hati atau menunda. Tuhan Yesus Memberkati!(Erika Rintjap)

No comments: