Wednesday, 27 April 2016

Kekudusan adalah Bukti Ketuhanan Yesus

Nats : Yohanes 8 : 46

Sejak zaman dahulu, masalah ketuhanan Yesus memang merupakan sebuah topik perdebatan yang panjang dan seru bagi kelompok yang setuju bahwa Yesus adalah Tuhan dan kelompok penentangnya. Kaum penentang rata-rata berargumen bahwa Yesus tak pernah menyatakan diriNya sebagai Tuhan, namun ternyata Alkitab mencatat bahwa Yesus pernah menyatakan diriNya secara pribadi sebagai Tuhan (Lihat Menjawab Ketuhanan Yesus).

Namun apa yang ada dalam Yohanes 13 :13 soal pernyataan pribadi Yesus mengenai ketuhananNya lebih diperkuat dalam Kitab Yohanes 8 ayat 46  yang berbunyi, “Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa? Apabila Aku mengatakan kebenaran, mengapakah kamu tidak percaya kepada-Ku?” ini. Mengapa dikatakan menguatkan, karena melalui ayat ini sebenarnya Yesus secara tidak langsung telah menjelaskan bahwa diriNya benar-benar Tuhan yang hadir ke dunia.

Tuesday, 26 April 2016

The Next Level

Nats : Pengkotbah 1 : 1 – 11

Ketika kita sedang dalam keadaan putus asa, kita terkadang berpikir apa yang kita lakukan semuanya sia-sia. Bahkan dalam posisi biasa pun kita terkadang mengalami kejenuhan sehingga muncul pikiran seperti itu.

Banyak orang merasa bosan karena dia terus-menerus mengulang hal yang sama dari hari ke hari, dari minggu ke minggu, dari bulan ke bulan, bahkan dari tahun ke tahun. Semuanya terus berulang dan berulang lagi.

Monday, 25 April 2016

Kebodohan Berulang Seorang Abraham

Nats : Kejadian 12 : 10 - 20 dan Kejadian 20 : 1 – 18

Hampir semua bangsa di dunia mengakui bahwa Abraham atau Ibrahim adalah tokoh yang sangat luar biasa. Dia sangat dikasihi Tuhan sehingga dia kemudian dipilih untuk menjadi “Bapak Orang Percaya”. Sebab dari buah perkawinannya dengan Sara, Abraham memiliki Ishak dan dari Ishak, Abraham mempunyai cucu bernama Yakub, yang kemudian berganti nama menjadi Israel.

Maka kemudian keturunannya dikenal sebagai bangsa Israel yang berasal dari “yes rael” yang berarti Allah Bergumul. Tapi dalam arti lebih luas, Israel identik dengan kita orang-orang percaya kepada Allah di dalam nama Yesus. Maka secara otomatis juga, “orang percaya” dianggap sebagai keturunan rohani dari Abraham.

Sunday, 24 April 2016

Memahami Cara Pikir Tuhan

Nats : Hakim-hakim 6 : 1 – 40

Akhir-akhir ini kita merasa dunia ini semakin kejam. Hal ini tentu membuat kita kian takut untuk menghadapi hari esok. Lihat saja ada orang yang rela memfitnah orang lain hanya demi mendapatkan sebuah jabatan, atau ada orang yang rela mengorbankan keluarganya hanya demi uang. Bahkan ada orang yang rela membunuh hanya demi ratusan ribu rupiah.

Bagaimana dengan kita sebagai orang-orang pilihan Tuhan dalam menghadapi persoalan dunia yang kian menakutkan ini? Apakah kita juga harus larut dalam perasaan takut seperti yang dirasakan orang-orang di sekitar kita?

Saturday, 23 April 2016

Menjawab Ketuhanan Yesus

Nats : Yohanes 13 : 13

Sejak awal gereja didirikan, semua umat Kristiani memanggil Yesus Kristus adalah Tuhan atau Allah. Namun oleh sebagian orang non-kristen, ketuhanan Yesus terus dijadikan perdebatan. Ada banyak sekali argumentasi yang dilontarkan kelompok penentang (bukan hanya penentang tapi penghujat) ketuhanan Yesus. Rata-rata mereka merujuk bahwa Yesus hanyalah rasul atau nabi dan bukan Tuhan seperti gambaran orang Kristen.

Dari sekian banyak hujatan yang muncul, yang terbanyak adalah orang-orang mempertanyakan jikalau Yesus adalah Tuhan, mengapa Dia tak pernah menyatakan dirinya sebagai Tuhan Semesta Alam?

Tuesday, 19 April 2016

Berbahagia dalam Kesulitan

Nats : Yakobus 1 : 12

Bacaan kita dalam Yakobus 1 : 12 yang berbunyi “Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia”. Mungkin apa yang dituangkan Yakobus ini mustahil untuk bisa kita lakukan.

Apalagi jika kita berpikir dengan cara “orang dunia”. Sebab mana mungkin ada orang yang senang kalau dirinya masuk dalam kesulitan. Tapi kalau kita berpikir dengan logikanya Tuhan tentu kita tak akan membantah dalil ini.

Friday, 15 April 2016

Berlaku Benar dengan Cara yang Salah

Nats : 1 Samuel 13 : 13-14

Kalau kita mempelajari tentang kisah kejatuhan Raja Saul dalam kitab 1 Samuel ini, kita akan menemukan ada banyak hal yang menarik dalam kisah hidupnya. Kita semua tentu tahu bahwa Saul adalah orang pertama yang ditempatkan Tuhan sebagai raja bangsa Israel, tapi kita juga tahu bahwa Saul juga merupaka raja pertama yang ditolak oleh Tuhan.

Ketika Saul dipilih menjadi raja, dia bukan siapa-siapa. Dia bukan seorang yang berasal dari suku besar dalam bangsa Yahudi. Tapi Saul hanyalah seorang pemuda yang berasal dari kaum keluarga Matri. Siapa kaum Matri ini? Kaum Matri atau biasa dalam bahasa Ibrani disebut kaum “Matree” yang artinya kurang lebih hujan dari Tuhan.

Thursday, 14 April 2016

Hati-hati Gunakan Mulutmu




Nats : Amsal 18:21

Masih ingat kisah Musa yang tidak bisa masuk dalam Tanah Perjanjian karena dia marah besar kepada bangsa Israel. Kemarahan yang keluar dari mulut seorang Musa, membuat dirihnya hanya bisa melihat Tanah Perjanjian tanpa pernah menginjakkan kaki di sana.

Ini juga yang ingin diungkapkan kitab Amsal 18 : 21 kepada kita. Kita ini mengatakan,  "Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa yang suka menggemakannya, akan memakan buahnya" atau "The tongue has the power of life and death, and those who love it will eat its fruit".

Wednesday, 13 April 2016

Mencari Kerajaan Tuhan Tanpa Syarat

Nats : Matius 6 :33

Ayat yang berbunyi, “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” adalah sebuah ayat popular yang sering sekali dikotbahkan. Ada banyak sekali sudut pandang si pengkotbah dalam menafsirkan ayat ini.  

Namun sebagian besar pengkotbah mengajarkan bahwa ayat ini mengupas bagaimana Tuhan meminta kita mengutamakan Dia terlebih dahulu dalam hidup kita, baru semua “keperluan” kita akan ditambahkan.

Tuesday, 12 April 2016

Semakin Beriman Semakin Merendah

Nats : Lukas 7 : 1 – 10

Banyak hamba-hamba Tuhan mengupas kisah ini sebagai sebuah pembelajaran mengenai iman kepada yang luar biasa kepada Yesus. Melalui kisah ini, Alkitab sedang memberi kita gambaran bahwa Yesus sebagai penolong yang diharapkan mau mengabulkan permohonan si perwira yang meminta kesembuhan bagi hambanya. Tak cuma menyembuhkan, Yesus juga memuji sikap perwira ini.

Kisah perwira Kapernaum ini adalah sebuah kisah yang menarik. Mengapa? Karena perwira Kapernaum ini jelas bukanlah seorang Yahudi. Para penafsir Alkitab memperkirakan dia adalah seorang pejabat Romawi jujur di bawah pemerintahan Kaisar Romawi Tiberius (14 – 37 Masehi).

Monday, 11 April 2016

Penggenapan Nubuatan tentang Yesus di Perjanjian Lama

Nats : Ibrani 11 : 1

Dalam Ibrani Iman Paulus mengatakan iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.Kata-kata ini mungkin yang juga menjadi dasar kita untuk mengimani Yesus Kristus sebagai juruslamat dan Tuhan kita yang hidup.

Sejak zaman Perjanjian Lama, kehadiran Yesus sebagai penyelamat umat manusia sebenarnya memang sudah dinubuatkan. Ada banyak sekali kitab-kitab Perjanjian Lama yang menuliskan tentang kehadiran sosok Kristus sebagai sang juru selamat ribuan tahun sebelum Dia dilahirkan ke dunia.

Sunday, 10 April 2016

Membangun Kepercayaan Diri Lewat Iman

Nats : Ibrani 11:1

Dalam sebuah konseling dengan anak saya, ada fakta tersirat bahwa anak saya punya kecenderungan takut pada pelajaran matematika. Menurut anak saya, pelajaran itu membuatnya pusing dan takut sehingga dalam beberapa kesempatan nilai matematikanya jadi buruk. Apalagi guru yang mengajar juga dianggap terlampau cepat menerangkan pelajaran itu sehingga membuatnya kesulitan dalam mengatasi pelajaran itu.

“Pokoknya, aku nggak mau belajar matematika! Pelajarannya menyebalkan,” begitu celoteh anak saya yang pertama sambil bersungut-sungut.

Saturday, 9 April 2016

Penyembahan yang Benar

Kejadian 4 : 3 - 5

Kita tentu ingat bagaimana kisah Kain dan Habel. Dalam kisah ini Kain melakukan pembunuhan terhadap adiknya hanya gara-gara dia iri karena Tuhan mau menerima persembahan Habel sementara persembahan Kain diacuhkan.

Ketika sekolah minggu dulu, saya mendapatkan gambaran ringkas persembahan Kain ditolak karena dia hanya mempersembahkan hasil pertaniannya, sementara Habel mempersembahkan korban bakaran yang menyenangkan hati Tuhan.  Hal ini sama dengan kisah Kejadian 3 bahwa Tuhan menyembelih hewan untuk menutupi “ketelanjangan” manusia (Baca : Belajar dari Kejatuhan Adam). Konsep ini banyak tertanam dalam benak kaum awam seperti saya ini kala itu.

Friday, 8 April 2016

Tiga Pencobaan Ala Iblis

Nats : Matius 6 : 13

Sebagai orang Kristen, kita pasti tahu benar yang namanya “Doa Bapa Kami”. Bahkan tak cuma tahu, sebagian besar orang Kristen pastilah hafal soal Doa Bapa Kami ini. Bukan hanya orang dewasa tapi juga anak-anak sekolah minggu pun pasti hafal dengan doa ini.

Hanya saja, kita terkadang hanya sekadar hafal tapi tidak pernah mau mengerti mengapa doa ini diajarkan oleh Yesus kepada kita murid-muridNya. Dalam tulisan kali ini, saya akan coba menyoroti Doa Bapa Kami dari sudut pandang Matius 6 : 13.

Thursday, 7 April 2016

Mengapa Manusia Diciptakan di Hari Terakhir?


Nats : Kejadian 1 : 26

Secara umum, orang berpandangan bahwa manusia dibentuk berdasarkan teori evolusi yang ditulis Darwin dalam buku The Origin of Species (1859) dan kemudian dipersempit lagi dalam buku The Descent of Man (1871). Dalam teori itu, intinya dikatakan bahwa manusia yang sekarang ada merupakan hasil evolusi dari kera dan terus berevolusi hingga menjadi manusia yang sempurna.

Namun anehnya, teori yang sempat bertahan selama beberapa abad ini justru telah terbantahkan oleh teori-teori ilmiah lain. Teori Gregor Mendel, misalnya, membantah teori Darwin bahwa hukum penurunan sifat terhadap makhluk hidup berdasarkan seleksi alam tidak terjadi secara serta merta. Karena menurut Mendel, hubungan kekeluargaan justru punya pengaruh penting pada penurunan sifat makhluk selanjutnya. Selain itu, seleksi alam juga tak punya pengaruh signifikan kepada variasi/mutasi gen, sehingga teori Darwin pun terbantahkan.

Wednesday, 6 April 2016

Kesenangan yang Sia-sia

Nats : Pengkotbah 11  : 9 – 10 dan Pengkotbah 12 : 1 – 7

Akhir-akhir ini dunia banyak menawarkan kesenangan demi kesenangan, bagi kaum muda maupun yang sudah berumur. Sehingga banyak kita temui orang-orang yang ada di sekitar terjebak dalam kesenangan-kesenangan yang bersifat fana.

Ada orang yang terikat pada games, ada yang terikat oleh aktivitas olahraga, terikat pada televisi, terikat pada rokok, terikat minuman keras, terikat narkoba, terikat seks  bebas, terikat pada hubungan sejenis dan sebagainya. Hingga akhirnya mereka lupa waktu, lupa makan dan lebih parah lagi lupa kepada Tuhannya.

Tuesday, 5 April 2016

Kebahagiaan Versi Yesus


Nats : Matius 5:3-12
Banyak orang mengatakan kesuksesan itu identik dengan “berada di atas rata-rata”. Menurut penilaian saya kesuksesan itu identik dengan memiliki kebahagiaan.
Kebahagiaan yang saya maksud di sini bukanlah seperti pikiran kebanyakan orang. Kebahagiaan yang saya maksud di sini adalah mengutip apa yang Tuhan Yesus sendiri katakan di Matius 5:3-12 yang saya kelompokkan ke dalam 9 kategori.

Monday, 4 April 2016

Badut-badut Rohani

Nats : Matius 23 : 1 – 4

Begitu membaca kitab Matius pasal 23 ayat pertama hingga keempat ini, saya langsung teringat pada ucapan seorang teman dekat saya tentang hamba Tuhan yang melayani di gerejanya. Dia katakan hamba Tuhan di gerejanya ini begitu cakap dalam mengungkap kitab-kitab dari Perjanjian Lama (PL) maupun Perjanjian Baru (PB).

Sang hamba Tuhan dikatakan mampu membeberkan pembahasan ayat demi ayat secara detil dan mendalam. Bahkan kotbah-kotbahnya begitu memberkati.  Namun sayangnya, menurut cerita sang teman, hamba Tuhan ini tak mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Berbuah dalam Tuhan

Nats : Lukas 13 : 6 - 9

Bagi para pencinta tanaman buah, satu-satunya tujuan mereka menanam pohon adalah ingin melihat pohon miliknya itu berbuah. Mereka akan bahagia kalau bisa melihat pohon kesayangannya menghasilkan buah yang baik. Ada kebanggaan, ada suka cita dan rasa puas yang mendalam bagi si penanam. Mereka akan merasa berhasil dalam merawat tanamannya.

Namun kalau tanaman itu sudah bertahun-tahun tidak berbuah, maka si pemilik pohon pastilah merasa kecewa, sedih bahkan marah pada pohon yang sudah dibeli dan ditanamnya itu. Terkadang ada dari antara kita karena kesal langsung menebang pohon tersebut dan mencampakkannya dalam bakaran sampah.

Saturday, 2 April 2016

Berbagi Bukan Karena Berlebih

Nats : Yoh 6 : 1-15

Suatu kali seorang kawan bercerita bagaimana dua orang anaknya begitu sulit untuk berbagi. “Setiap hari anak-anak saya kerap ribut soal banyak hal. Kakaknya tidak mau mengalah, demikian juga sebaliknya. Dari sekadar makanan, sampai soal mainan. Sehingga isteri saya biasanya kesulitan membujuk keduanya kalau sudah bertengkar,” kata kawan saya itu.

Persoalan ini sebenarnya memang bukan hanya monopoli kawan saya itu saja. Karena masalah ini hampir dihadapi oleh sejumlah orang tua di era globalisasi ini. Keengganan berbagi antar anak-anak sudah menjadi sebuah rahasia umum dan jadi salah satu kesulitan orang tua dalam mendidik anaknya.

Waktu untuk Anak

Nats : Markus 10 : 13-16



Kalau setiap orang tua ditanya apakah mereka sudah memberikan yang terbaik untuk anaknya, tentu kita akan menjawab pastilah kita sudah berikan yang terbaik buat anak kita. Kita sudah memberikan segala keperluan baik itu pendidikan, makanan atau bahkan rekreasi kepada anak kita.

Tapi tunggu dulu, jangan buru-buru menjawab apakah kita sudah kasih yang terbaik kepada anak-anak kita. Coba kita simak dulu sebuah ilustrasi di bawah ini, mungkin kita bisa tersadar apakah kita sudah memberikan yang terbaik buak anak-anak kita.

Friday, 1 April 2016

Jangan Beri Keuntungan Pada Iblis

Nats : 2 Korintus 2 : 10 -11

Tahukah Anda bagaimana cara menangkap monyet? Ternyata cara menangkap monyet tidak sesulit seperti yang kita bayangkan. Para penangkap monyet di Afrika biasanya menggunakan jebakan, dan jebakannya sangatlah mudah.

Para pemburu monyet di Afrika biasanya menggunakan botol yang berisikan kacang mede, lalu di dalam botol tersebut juga diberi wangi-wangian kacang agar si monyet bisa mencium dari jarak yang cukup jauh. Setelah jebakan siap, jebakan dipendam dalam tanah dengan keadaan tutup botol terbuka, agar nantinya tangan monyet dapat masuk ke dalam botol dan mengambil kacang tersebut.