Wednesday, 30 March 2016

Belajar Setia Seperti Smirna

Nats : Wahyu  2 : 8 – 11

Kitab Wahyu pasal 2 dan 3 merupakan sebuah kitab yang ingin menjelaskan bagaimana Yesus Kristus sebagai seorang gembala yang baik merasa perlu untuk mengirimkan sebuah surat (baca : pesan) secara khusus  kepada jemaat-jemaat di Asia Kecil melalui perantaraan Yohanes.


Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai ayat bacaan ini, kita harus sadar bahwa kitab Wahyu ini adalah wahyu Tuhan Yesus, bukan wahyu tentang Tuhan Yesus, apalagi wahyunya Yohanes. Jadi sumber pewahyuan ini adalah Tuhan Yesus sendiri.

Penulis berpendapat kitab Wahyu 2 : 8 -11 yang kita baca ini merupakan surat Yesus yang paling menarik untuk disimak dibandingkan dengan surat yang ditujukan kepada enam jemaat lain di Asia Kecil. Mengapa dikatakan menarik? Karena dalam surat yang ditujukan kepada jemaat Kota Smirna, Yesus sama sekali tidak mengecam ataupun mengkritik jemaat di sana. Bandingkan dengan 6 jemaat lain, termasuk Efesus, disamping ada pujuan, selalu ada kritik yang dilontarkan Yesus Kristus kepada jemaat-jemaat ini.

Sebelum kita bicara mengapa Yesus memuji kota ini, ada baiknya kita melihat lebih dulu penjelasan mengenai Kota Smirna ini.  Sebenarnya  Smirna hanya sebuah kota yang tidak terlalu besar jika kita bandingkan dengan Efesus ataupun Pergamus. Namun konon, kota ini adalah kota yang terindah dibandingkan 6 kota lain.

Tak hanya itu, kota ini adalah kota yang punya hubungan cukup dekat dengan Kerajaan Romawi, sehingga Filsuf Cicero menjuluki Smirna sebagai sekutu Roma yang paling setia. Kota ini juga merupakan kota yang menganut paham politheisme (punya banyak tempat pemujaan terhadap dewa) dan bahkan kepada kaisar.

Lalu kita pasti akan bertanya-tanya, apa hubungannya antara semua latar belakang itu dengan pujian Yesus kepada jemaat Smirna? Apa sih sebenarnya yang membuat kota ini  begitu dikagumi oleh Yesus?

Salah satu alasan yang utama mengapa kota ini begitu puji Yesus adalah jemaat di Smirna ini adalah jemaat yang sangat setia. Beberapa literatur mencatat bahwa jemaat Kota Smirna diperkirakan dibentuk oleh Rasul  Paulus saat dia melakukan pelayanan di Asia Kecil.

Yang menarik kota dan jemaat Smirna sampai saat ini masih ada, walau kota Smirna telah berganti nama menjadi Kota Izmir di kawasan Turki sekarang. Bayangkan, Yohanes diperkirakan mengirimkan surat ini di Abad Kedua sementara sekarang sudah Abad Keduapuluh Satu, jadi sudah 19 abad jemaat ini berdiri dan sampai saat ini mereka masih setia.

Pasti kita akan bertanya-tanya lagi, kalau cuma setia yang jadi pujian toh ada juga beberapa jemaat lain yang tak kalah setianya dengan Smirna? Memang kalau kesetiaan ukurannya, banyak jemaat lain yang juga setia. Namun kesetiaan yang ditunjukkan oleh jemaat Smirna ini sangat berbeda dengan kesetiaan jemaat lain. Jemaat Smirna justru setia dalam keadaan mereka miskin dan hidup dalam kesusahan (lihat ayat 9).

Dalam ayat 9 tersebut, mengidentikan bahwa kemiskinan dan kesusahan yang dialami oleh jemaat Smirna bukanlah kemiskinan dan kesusahan biasa. Tapi kesusahan dan kemiskinan mereka sudah sangat luar biasa. Alasannya mengapa dikatakan sudah sangat luar biasa karena dalam kata-kata yang dipakai menjelaskan miskin dan kesusahan Smirna ini memang menunjukkan hal itu.

Kata “miskin” yang tertuang di sana menggunakan bahasa Ibrani Pentikhros dan Prochos yang artinya jemaat ini memang tidak punya apa-apa lagi, alias miskin semiskin-miskinnya atau miskin absolut. Mungkin kalau kita ingat ada lagu lama Indonesia yang syairnya kruang lebih berbunyi pagi makan sore tiada, ini bisa lebih parah lagi. Mungkin hari ini makan, beberapa hari lagi baru makan lagi. Namun mereka tetap saja setia untuk menyembah Yesus sebagai Tuhan dan Juruslamatnya.

Sementara kata “susah” yang tertuang dalam ayat 9 ini menggunakan bahasa Ibrani Thilipsis yang memiliki arti sengsara, kesesakan, bahkan penindasan dari penduduk-penduduk lain yang tidak mengenal Yesus. Mereka dalam posisi susah yang paling susah, karena mungkin bukan saja tak punya makanan, tapi kalaupun mereka punya makanan atau punya sedikit harta yang masih tersisa mereka akan diburu oleh orang-orang yang anti terhadap gerakan kekristenan (antikris). Jadi bisa dibayangkan betapa menderitanya mereka.

Tak hanya sekadar miskin dan susah, mereka juga kerap menjadi sasaran fitnah kelompok-kelompok antrikris ini. Mereka dikatakan sebagai orang-orang yang telah menghujat Tuhan karena tidak mau menyembah dewa-dewa di sana, termasuk tidak mau menyembah kaisar. Maka tak heran kalau mereka diburu dan ditangkapi, bahkan mereka dibunuh dengan cara disiksa secara kejam. Ada yang ditombak dari duburnya dan kemudian dijadikan obor dan ada juga yang dibakar hidup-hidup.

Kisah Policarpus yang merupakan Imam Besar mereka akan dibakar hidup-hidup oleh para pembenci Kristen. Namun satu yang dikatakan oleh Polycarpus, bahwa 80 tahun lebih dia telah melayani Tuhan dan selama itu juga Tuhan tidak pernah mengkhianatinya. Maka dia menyatakan tidak akan mengkhianati Tuhan sekalipun dia harus dibakar hidup-hidup dan akhirnya Polycarpus mati dengan cara kejam seperti itu. 

Dan seperti yang digambarkan pada ayat 10 bacaan kita, Yesus menyatakan bahwa selama sepuluh hari kaum Smirna akan mengalami kesulitan. Banyak penafsir kemudian menyimpulkan bahwa masa 10 hari itu identik dengan 10 masa kekaisaran Romawi. Dan selama itu juga ribuan orang mati secara mengenaskan karena mempertahankan imannya.

Namun perlu dicatat bahwa kitab wahyu ini tak hanya bicara soal masa lampau, tapi juga masa yang akan dating, sehingga bukan tidak mungkin masa-masa kesusahan itu juga bisa menimpa kita menjelang kedatangan Yesus yang kedua kali.

Sekarang yang jadi pertanyaan adalah mampukan kita mampu mempertahankan iman kita seperti jemaat-jemaat di Smirna ini mampu mempertahankan imannya. Sebab ada banyak orang di luar sana, jangankan mempertahankan imannya di hadapan kematian, di hadapan harta, wanita dan tahta pun terkadang kita tidak mampu. Ada banyak kasus orang Kristen menggadaikan imannya hanya demi jabatan, uang atau pacar. 

Jadi mulai sekarang belajarlah hidup setia seperti jemaat-jemaat Tuhan di Kota Smirna. Tuhan Yesus memberkati. (TW)

No comments: