Wednesday 23 March 2016

Kasih Tanpa Pamrih


Nats : Mat 5 : 38 – 48

Kalau bicara soal kasih, tentu orang Kristen adalah orang yang paling fasih dalam mengungkapkan kata “kasih”. Sebab kalau kita tanya, apa yang membedakan ajaran Kristen dengan agama lain, tentu kata kasih akan menjadi salah satu alasan pembeda dengan ajaran lain. Ada juga yang bilang kasih adalah dasar paling penting dari ajaran Yesus Kristus.


Tak cuma sekadar penjelasan kualitatif semacam itu, Alkitab orang Kristen juga punya data kuantitatif yang cukup mencengangkan tentang istilah kasih ini. Karena Alkitab merupakan salah satu buku yang paling banyak menggunakan kata kasih. Penelitian Lembaga Sabda mengungkapkan paling sedikit ada 492 kali penyebutan kata kasih dalam Alkitab versi Terjemahan Baru LAI. Luar biasa bukan?

Jika kita mengacu pada bahasa asli Kitab Perjanjian Baru (Injil), yakni bahasa Yunani, kita akan menemukan 4 kata yang identik dengan istilah kasih. Keempat kata itu adalah Eros, Storge, Philia dan Agape.

Dari pengertiannya, Eros bicara soal kasih yang identik dengan kasih yang didasarkan pada daya tarik seksual (pria dan wanita). Storge sendiri adalah kasih yang didasarkan atas ikatan keluarga (seperti ayah dan anak). Sedangkan Philia adalah kasih yang didasarkan pada rasa pertemanan dan persahabatan. Dan Agape adalah kasih yang bersifat tulus tanpa pamrih.

Kalau kita melihat konteks bahan bacaan kita dari Injil Matius 5 : 38-48, jelaslah bahwa Yesus sedang bicara soal kasih tanpa pamrih alias Agape tadi. 
Namun yang jadi pertanyaan kemudian, apakah benar kasih yang kita miliki adalah kasih agape yang berkenan di hadapan Allah? Jangan-jangan kasih kita bukan kasih Agape?

Untuk membuktikan apakah kasih kita adalah kasih Agape atau bukan, paling tidak kita harus mengacu pada kitab Matius 5 : 38-48 yang kita baca tadi. Dari sana kita bisa melihat paling tidak ada 3 ciri dari kasih Agape yang diajarkan Yesus Kristus pada kita.

1. Ciri pertama, kasih yang diajarkan Yesus Kristus jelas berbeda 180 derajat dengan apa yang diajarkan oleh dunia ini. Jika dalam hukum dunia dikatakan kita harus membalas apa yang dilakukan oleh musuh-musuh kita, tapi Yesus malah berbicara sebaliknya yakni memaafkan musuh-musuh kita. Bahkan Yesus mengajarkan kita untuk mendoakan musuh-musuh kita (Lihat Ayat 38-39, 43-45).

Namun dalam kenyataannya kita masih saja cenderung untuk menuruti hukum-hukum dunia. Misalkan, kalau ada orang yang memukul kita dengan lidi, kita selalu punya kecenderungan membalasnya dengan balok. Jadi sudahkah kita jadi murid Yesus yang baik?

2. Ciri kedua, kasih yang diajarkan Yesus menuntut kita untuk bisa memberikan nilai lebih. Jika dalam hukum dunia, ada yang mengingini harta benda milik kita, Yesus malah “menuntut” agar kita bisa memberkati orang lebih banyak (Lihat Ayat 40-42).

Tapi yang jadi persoalan, dalam kehidupan kekristenan, kita masih saja menjumpai ada banyak orang-orang yang bersikap tamak dalam soal harta. Bahkan tak jarang kita lihat ada banyak orang Kristen berebut aset gereja. Jadi sudahkah kita menuruti apa yang diajarkan Yesus soal mengasihi?

3. Ciri ketiga dari kasih yang diajarkan Yesus adalah kasih yang tidak menuntut balas atau imbal jasa. Ada banyak orang yang berusaha memberi orang lain dengan harapan agar bisa mendapatkan nilai lebih dari jasa yang telah diberikan. Tapi yang menarik, Yesus justru meminta kita memberikan bantuan kepada orang-orang yang tidak bisa membalas apa yang kita berikan, agar kita tidak “terjebak” dalam teori balas budi tadi (lihat Ayat 46-47).

Lalu bagaimana hidup kita dalam dunia nyata. Tak bisa dipungkiri bahwa kita terkadang memberi pinjaman karena ingin dihormati atau kita memberi sedekah karena ingin mendapatkan sanjungan. Malah ada banyak orang Kristen yang tak segan-segan menyuap para pejabat untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Jadi apakah ini yang dinamakan kasih agape seperti yang diajarkan Yesus.

Berdasarkan uraian-uraian itu, jika kita masih melakukan hukum kasih di luar yang diajarkan Yesus, maka kita harus segera berbalik kepadaNya. Kita harus berpatokan pada 3 ciri hukum Yesus, yakni kasih yang kita lakukan haruslah berbeda dengan hukum dunia. Kedua kasih yang kita berikan haruslah diberikan melebihi kasih yang dapat diberikan orang-orang dunia. Dan yang ketiga, kasih yang kita berikan adalah kasih yang tanpa pamrih, tanpa embel-embel apapun. Kalau tidak demikian, maka kasihmu tak jauh beda dengan kasih yang dimiliki orang-orang dunia. Haleluyah. Tuhan Yesus Memberkati!!

1 comment:

Denis Desmanto said...

Shalom bapak, ibu dan saudara/i yang dikasihi oleh Tuhan. Apakah ada diantara bapak, ibu maupun saudara/i yang pernah mendengar tentang Shema Yisrael dan V'ahavta? Kalimat pernyataan keesaan YHWH ( Adonai/ Hashem ) dan perintah untuk mengasihiNya yang dapat kita temukan dalam Ulangan/ דברים/ Devarim 6 : 4 - 6 yang juga pernah dikutip oleh Yeshua/ ישוע/ Yesus di dalam Injil khususnya dalam Markus 12 : 29 - 31, sementara perintah untuk mengasihi sesama manusia dapat kita temukan dalam Imamat/ ויקרא/ Vayikra 19 : 18. Mari kita pelajari cara membacanya satu-persatu seperti yang akan dijabarkan di bawah ini :

Ulangan/ דברים/ Devarim 6 : 4 - 6, " שְׁמַ֖ע יִשְׂרָאֵ֑ל יְהֹוָ֥ה אֱלֹהֵ֖ינוּ יְהֹוָ֥ה ׀ אֶחָֽד׃. וְאָ֣הַבְתָּ֔ אֵ֖ת יְהֹוָ֣ה אֱלֹהֶ֑יךָ בְּכׇל־לְבָבְךָ֥ וּבְכׇל־נַפְשְׁךָ֖ וּבְכׇל־מְאֹדֶֽךָ׃. "

Cara membacanya dengan mengikuti aturan tata bahasa Ibrani yang berlaku, " Shema Yisrael! YHWH [ Adonai ] Eloheinu, YHWH [ Adonai ] ekhad. V'ahavta e YHWH [ Adonai ] Eloheikha bekol levavkha uvkol nafshekha uvkol me'odekha

Imamat/ ויקרא/ Vayikra 19 : 18, " וְאָֽהַבְתָּ֥ לְרֵעֲךָ֖ כָּמ֑וֹךָ. "

Cara membacanya dengan mengikuti aturan tata bahasa Ibrani yang berlaku, " V'ahavta l'reakha kamokha "

Untuk artinya dapat dilihat pada Alkitab LAI.

Terkadang pula ada sisipan kalimat Barukh seperti ini setelah diucapkannya Shema

" . בָּרוּךְ שֵׁם כְּבוֹד מַלְכוּתוֹ לְעוֹלָם וָעֶד. "
( Barukh Shem kevod malkuto, le'olam va'ed, artinya Diberkatilah Nama yang mulia, KerajaanNya untuk selamanya )

Semoga bermanfaat.
🕎✡️🐟🤚🏻👁️📜🕯️❤️🤴🏻👑🗝️🛡️🗡️🏹⚖️⚓🕍✝️🗺️🌫️☀️🌒⚡🌈🌌🔥💧🌊🌬️❄️🌱🌾🍇🍎🍏🌹🍷🥛🍯🦁🦅🐂🐏🐑🐎🦌🐪🕊️🐍₪🇮🇱